Mendengarkan musik adalah hobi banyak orang. Kegiatan ini terhitung sering kali dipadukan bersama kegiatan lainnya, berolahraga, belajar, memasak, sampai menemani tidur dengan download lagu. Semuanya merasa lebih seru dan asyik kecuali dibarengi bersama musik. Karena musik mampu merubah kondisi menjadi lebih bersemangat dan menambah mood. Namun, kegiatan ini sebaiknya tidak dibarengi bersama kegiatan belajar.
Musik mempunyai efek negatif bagi proses penyerapan materi ke didalam memori otak. Musik terhitung berpengaruh jelek terhadap tingkat pemahaman bacaan seseorang. Berikut adalah lima alasan mendengarkan musik sambil studi tidaklah ideal!
1. Otak bekerja ekstra sementara menerjemah kalimat yang didengar dan dibaca bersamaan
Sains Buktikan Belajar Sambil Dengar Musik Tak Efektif, Ini Alasannya
Menurut University of Phoenix, mendengarkan musik bersama lirik mampu mengganggu sementara membaca, belajar, dan menulis. Studi tersebut mendapatkan bahwa otak berjuang untuk memproses lirik musik dan mengerjakan tugas sekolah secara bersamaan. Melakukan dua tindakan ini sekaligus dianggap multitasking dan penelitian sudah mendapatkan bahwa multitasking mampu menurunkan IQ sampai sepuluh poin.
Di bagian otak, tersedia yang namanya wernick area. Area tersebut terletak di lobus temporal. Wernick tempat bekerja untuk menerjemah atau mendefinisikan kata-kata, baik yang diucapkan maupun yang dibaca. Jadi, dikala kami membaca sambil mendengarkan, bagian wernick tempat akan bekerja ekstra.
2. Mendengarkan sambil membaca serupa sulitnya bersama mendengarkan dua orang berbicara sekaligus
Menurut teori PEN Principles berasal dari Science of Learning Research Centre (SLRC), berasal dari sisi psikologis, menyaksikan teks tertera yang dibarengi bersama mendengarkan suara tidaklah ideal. Situasi tersebut serupa sulitnya bersama sementara kami mendengarkan dua orang berbicara sekaligus. Bisakah kami fokus untuk mendengarkan keduanya? Tidak, kami hanya akan fokus terhadap satu orang dan menghendaki yang lain untuk diam.
Inilah alasan mengapa kadang kami melepaskan stasiun atau halte target dikala membaca di transportasi umum. Kita merasa sukar untuk fokus membaca sambil mendengarkan suara petugas melalui pengeras suara, was-was tidak sengaja melepaskan stasiun target supaya kelanjutannya kami cenderung ulangilah ulang kata–kata yang kami baca.
3. Belajar sambil mendengar musik berpengaruh jelek terhadap pemahaman bacaan
Belajar sambil mendengarkan musik, lebih-lebih untuk kegiatan membaca dan menulis, akan sukar diserap otak untuk jangka sementara yang lama. Informasi yang diserap ke otak menjadi sedikit karena kesulitan fokus. Informasi tersebut terhitung mampu saja terbagi, antara informasi penting (hasil bacaan) dan kalimat yang ditangkap berasal dari musik.
Ini dibuktikan oleh penelitian yang menyebutkan bahwa, siswa yang studi (membaca dan menulis) sambil mendengarkan musik memperlihatkan pemahaman bacaan yang menurun. Musik yang keras atau gelisah terhitung mampu mempunyai efek jelek terhadap pemahaman bacaan dan kondisi hati, sebabkan fokus lebih sulit.
4. Belajar didalam keheningan jauh lebih efektif
Para peneliti di Institut Universitas Wales di Cardiff, United Kingdom, mendapatkan bahwa siswa mampu studi lebih efisien di lingkungan yang tenang daripada di lingkungan bersama pemutaran musik. Penelitian ini melibatkan 25 peserta yang diberi daftar hal-hal untuk dihafal. Peserta lantas diuji terhadap daftar yang perlu mereka hafal. Ditemukan bahwa mereka yang mendengarkan didalam keheningan total sementara studi melaksanakan yang paling baik sementara siswa yang mendengarkan musik sementara studi melaksanakan yang terburuk.
Para peneliti menyimpulkan bahwa pergantian suara dan kalimat terhadap musik sementara menghafal daftar yang berurutan mengganggu kekuatan kognitif seseorang. Kita bisa saja kesulitan untuk mengontrol diri untuk tidak ulangilah lirik lagu favorit di kepala kami atau bersama suara keras sementara kami mendengarkannya sambil belajar, tapi menyanyikan lirik tersebut mampu bersama gampang mengalihkan perhatian seseorang berasal dari materi sementara ini yang tengah mereka pelajari.
5. Jika perlu mendengarkan musik, menentukan musik klasik atau instrumen
Jika kamu merasa perlu mendengarkan musik dikala belajar, jangan menentukan musik bersama banyak lirik dan kencang. Musik klasik tanpa lirik adalah salah satu alternatif yang cocok untuk menjadi rekan belajar. Pilih musik bersama tempo lambat dan volume rendah, supaya kamu tidak ikut bernyanyi supaya menjadi distraksi.
Penelitian oleh Dr Nick Pernham berasal dari Universitas Cardiff terhadap tahun 2010 memperlihatkan bahwa siswa bisa saja lebih baik mendengarkan musik yang apalagi tidak mereka sukai, daripada artis favorit mereka. Peserta penelitian diminta untuk mengingat delapan item secara berurutan, sementara mendengarkan musik yang mereka sukai, tidak mereka sukai, atau tidak tersedia musik serupa sekali.
Performa didalam kondisi musik yang tidak disukai secara signifikan lebih baik daripada di lingkungan musik yang disukai, tapi selalu saja, semua peserta mempunyai ingatan yang lebih besar dikala tanpa musik.
Setiap manusia dianugerahi kepribadian yang berbeda-beda. Manusia unik bersama caranya masing-masing. Jika bagi banyak orang mendapat efek jelek berasal dari gabungan studi sambil mendengar musik, tersedia pula yang justru tidak mampu studi tanpa musik. Mungkin kamu salah satunya?