Manfaat Sabut Kelapa Untuk Pertanian

Manfaat Sabut Kelapa Untuk Pertanian

Manfaat Sabut Kelapa Untuk Pertanian  :

Manfaat Sabut Kelapa Untuk Pertanian
JEMBER, 18/6 – SABUT KELAPA. Dua orang pekerja menjemur serat sabut kelapa (coco fiber) di Desa Lembengan, Ledokombo, Jember, Jawa Timur, Kamis (18/6). Serat sabut kelapa tersebut diolah menjadi benang-benang halus, lembut menyerupai ijuk yang sangat tipis menjadi bahan baku jok mobil, kasur springbed, dan kursi sofa yang pasarkan ke China dengan harga Rp.3000-Rp.4000/Kg. FOTO ANTARA/Seno S./Koz/nz/09.

Sabut kelapa ternyata mengandung unsur kalium. Unsur kalium ini bisa menjadi salah satu alternatif sumber pupuk organik

Sabut kelapa ternyata mengandung unsur kalium. Unsur kalium ini dapat menjadi alternatif sumber pupuk organik yang digunakan sebagai pengganti pupuk KCL di bidang pertanian dan perkebunan.

Sabut kelapa pada media tanam juga berfungsi mengikat dan menyimpan air dengan kuat, sebagai drainase dan aerase yang baik, sangat cocok untuk daerah yang panas dan mengandung unsur hara esensial.

Sabut Kelapa Mol, nama ini cukup lazim bagi petani di wilayah Kecamatan Ajatappareng, Pinrang, Sidrap dan Bacukiki, Kota Pare Pare, Sulawesi Selatan, penggagas Husain Kobo, seorang petani yang berhasil mengembangkan tanaman organik di Provinsi Sulawesi Selatan. Husain Kobo berhasil memanfaatkan Sabut Kelapa menjadi Pupuk Organik.

Cara membuat MOL sangat mudah, karena MOL terbuat dari bahan yang mudah ditemukan disekitar kita. Wadah (ember bekas / jerigen), pisau / parang, 1 kg sabut kelapa kering, 100 gram gula merah, BioBoost 100 ml, 10 liter air (tidak boleh pakai air PDAM). Untuk bikin skala besar tinggal kalikan berapa yang kita butuhkan, ”ucapnya.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pemotongan dan penguraian sabut kelapa. Kemudian masukkan ke dalam wadah. Larutkan gula merah dengan 10 liter air. Kemudian campurkan larutan gula merah dengan BioBoost. Tuang larutan tersebut ke dalam jerigen / ember berisi potongan sabut kelapa, lalu tutup rapat.

langkah selanjutnya buka tutup jerigen / ember setiap pagi selama beberapa detik untuk membuang gas yang timbul. Simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan biarkan selama 2 minggu.

MOL siap digunakan jika air telah menjadi hitam. Dapat digunakan pada masa vegetatif dan generatif.

“Perlu diingat, pengaplikasian pada bagian akar. Campurkan 1 bagian pupuk organik cair sabut kelapa dengan 3 bagian air bersih. Kemudian tuangkan pada tanaman dengan dosis 2 ml / tanaman. Aplikasi ini dilakukan satu kali a minggu, “katanya.

Sedangkan untuk aplikasi pada daun, jelas Husain, campurkan 1 bagian pupuk organik cair sabut kelapa dengan 5 bagian air bersih. Kemudian semprotkan pada daun dan batang tanaman seminggu sekali.

Limbah sabut kelapa yang tampaknya tidak berguna ternyata memiliki manfaat dalam upaya pelestarian ekologis sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian khususnya para petani kelapa.

Sabut kelapa merupakan produk sampingan dari buah kelapa. Buah kelapa memiliki potensi yang tinggi di Indonesia. Tanaman kelapa dimanfaatkan untuk berbagai hal, mulai dari daun hingga akarnya, termasuk untuk sabut kelapa. Sampai saat ini sabut kelapa digunakan sebagai bahan pembuatan kerajinan bahan bakar dan sebagai media tanam. Padahal ada fungsi lain dari sabut kelapa yaitu menyuburkan tanah dan mengoptimalkan pertumbuhan tanaman.

Menurut data Kementerian Pertanian, selain kelapa sawit, produksi buah kelapa Indonesia rata-rata mencapai 15,5 miliar per tahun. Jumlah tersebut setara dengan 3,02 juta ton kopra, 3,75 juta ton air, 0,75 juta ton arang tempurung, 1,8 juta ton serat sabut, dan 3,3 juta ton sabut. Jika digunakan untuk menyuburkan tanah, jumlah sabut kelapa ini tentunya akan memberikan hasil yang maksimal.

Sabut kelapa dapat dijadikan pupuk berupa pupuk organik cair. Sabut kelapa memiliki ketebalan sekitar 5-6 cm yang terdiri dari lapisan luar dan lapisan dalam. Satu buah kelapa menghasilkan sekitar 0,4 kg sabut yang mengandung 30 persen serat yang kaya akan unsur. Ada pula komposisi kimia yang terkandung dalam sabut kelapa, antara lain selulosa, lignin, asam pyroligneous, gas, arang, tar, tanin, dan kalium.

Sabut kelapa mengandung 10,25% kalium, sehingga dapat menjadi alternatif sumber kalium organik pengganti pupuk KCL sintetis. Unsur-unsur seperti Ca, Mg, K, Na, dan P membuat sabut dari buah kelapa ideal untuk digunakan sebagai pupuk organik.

Sabut kelapa sebagai media tanam mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat, dengan aerasi dan drainase yang baik, sesuai dengan daerah yang panas dan mengandung unsur hara esensial.

Unsur kalium pada sabut kelapa dapat diekstraksi dengan mengubah sabut kelapa menjadi abu sehingga garam organik yang terkandung di dalamnya berubah menjadi kalium karbonat. Kemudian abu ini diekstraksi dengan air dan dapat langsung digunakan.

Pupuk cair organik dari sabut kelapa ini akan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Kandungan kalium dalam pupuk organik cair ini dapat meningkatkan bobot basah tanaman karena kalium sendiri berfungsi dalam proses metabolisme tanaman dan dapat membantu mencegahnya. Pemberian pupuk cair organik ini akan meningkatkan jumlah sel dalam tanaman sehingga dapat meningkatkan bobot segar tanaman.

Selain bisa digunakan dalam bentuk pupuk organik cair, abu sabut kelapa juga bisa digunakan dalam proses pengomposan. Namun pertumbuhan tanaman tersebut tidak cukup dipupuk dengan abu sabut kelapa. Kandungan nitrogen dan fosfor masih kurang sehingga masih dibutuhkan pupuk tambahan seperti pupuk kandang dari ternak.

Kotoran ternak yang ideal adalah kotoran kambing karena mengandung unsur hara yang seimbang. Pemberian abu sabut kelapa akan meningkatkan ketersediaan kalium pada tanaman.

Selain itu, debu sabut kelapa juga dapat digunakan dalam pembuatan pupuk organik. Debu sabut merupakan produk sampingan dari proses perataan sabut. Debu sabut kelapa mengandung berbagai unsur hara N, P, K, Ca, Mg, Na, Fe, Mn, Cu, Zn, dan Al. Pemanfaatannya melalui proses pengomposan untuk menurunkan kadar senyawa fenolik dan tanin dalam debu sabut.

Semoga berhasil, teman!