Media Tanam Cocopeat Sangat Cocok Dan Berkembang Bagus

Media Tanam Cocopeat Sangat Cocok Dan Berkembang Bagus. Dalam bercocok tanam, tak hanya tanah yang bisa diandalkan sebagai media tanam. Masih ada media tanam lain, cocopeat salah satunya. Media tanam organik  ini memiliki kualitas tak kalah dengan tanah. Cocopeat adalah media tanam yang dibuat dari sabut kelapa.

Oleh karena itu, paling mudah ditemukan di negara-negara tropis dan kepulauan, seperti Indonesia. Banyak manfaat yang bisa didapat dengan menggunakannya. Baik untuk digunakan bersama tanah, atau berdiri sendiri. Cocopeat juga banyak dipilih sebagai pengganti tanah.

 

Apa itu Cocopeat?

Media Tanam Cocopeat

Cocopeat adalah produk sampingan kelapa setelah kita mengekstraksi serat dari batok/tempurung kelapa. Secara sederhana, cocopeat adalah spon yang berasal dari serat sabut kelapa yang dihancurkan atau dilembutkan. Sering juga disebut sebagai sabut gambut atau debu sabut, cocopeat berwarna coklat muda. Cocopeat memiliki kemampuan untuk menahan sejumlah besar air layaknya spons.

 

Manfaat Cocopeat

Cocopeat memiliki sifat mudah menyerap dan menyimpan air. Ia juga memiliki pori-pori, yang memudahkan pertukaran udara, dan masuknya sinar matahari. Kandungan Trichoderma molds-nya, sejenis enzim dari jamur, dapat mengurangi penyakit dalam tanah.

Dengan demikian, cocopeat dapat menjaga tanah tetap gembur dan subur.Dalam 1 kg Cocopeat dapat menampung hingga 16 liter air. Karena kemampuannya dalam menyerap cairan, cocopeat dapat meningkatkan porositas tanah. Efek positifnya, tanah akan menahan lebih banyak udara dan air sehingga sirkulasi serta drainase pada wadah/lahan akan lebih terjaga.

Karena porositas/tingkat kegemburan tanah yang tinggi, pembentukan akar tanaman akan mudah dan tanaman akan lebih sehat dan subur. Tanaman sehat berarti ada lebih banyak buah di dalamnya. Sangat cocok untuk sayuran berdaun seperti sawi, bayam dan kangkung yang dibudidayakan dalam pot.

Nilai PH Cocopeat adalah 5,8 hingga 6,5, yang merupakan kisaran sempurna bagi sebagian besar jenis tanaman untuk tumbuh. Cocopeat bisa juga digunakan sebagai media untuk budidaya tanaman secara hidroponik.

Meski disebut-sebut sebagai media tanam alternatif berkualitas sebaik tanah, namun unsur hara yang ada di tanah, tidak ada padanya. Oleh karena itu, cocopeat memerlukan tambahan pupuk sebagai penyubur.

 

Kelebihan dari media tanam Cocopeat :

  1. Teksturnya mirip tanah
  2. Dapat menyerap air dengan baik
  3. Ramah lingkungan
  4. Lebih tahan lama
  5. Lebih mudah untuk pemula

Cara Membuat Cocopeat :

Pembuatan Cocopeat melibatkan beberapa langkah sebelum menghasilkan serbuk cocopeat yang dapat digunakan untuk kebun. Berikut ini langkah-langkah bagaimana membuat Cocopeat di rumah.

Mengumpulkan Sabut Kelapa.

  • Pertama-tama perlu mengambil sabut kelapa
  • Jika sabut kelapa masih basah sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu
  • Kumpulkan sabut kelapa yang sudah dikeringkan.
  • Pertama potong sabut kelapa menjadi bagian yang lebih kecil menggunakan gunting.
  • Kemudian giling sekam kelapa ini dalam mixer.
  • Pisahkan serbuk dan serat kelapa.
  • Serat kelapa kemudian diolah lebih lanjut hingga akhirnya menjadi Cocopeat.
  • Serbuk kelapa dicuci dengan air untuk menghilangkan unsur-unsur seperti kalium, natrium dan klorida.
  • Cocopeat sudah siap untuk digunakan. Cocopeat dapatdisimpan dalam wadah dan mengompresnya untuk penggunaan di masa mendatang

Pengaplikasian Cocopeat :

Untuk menggunakannya dalam pot atau menyiapkan campuran pot yang baik, dibutuhkan 4 hal. Pertama-tama, ambil 30% dari tanah kebun normal dalam pot, lalu tambahkan 30% kompos organik, kemudian tambahkan 20% dari Cocopeat di dalamnya dan akhirnya campurkan 20% serbuk kayu dengan bahan-bahan tersebut.Sekarang campuran media tanam yang penuh dengan nutrisi telah siap digunakan dan memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Penggunaan Cocopeat

Media untuk pertumbuhan tanaman dalam budidaya hortikultura tersedia dalam berbagai jenis pilihan. Salah satu media tanam yang sering digunakan adalah ‘Cocopeat’. Cocopeat (coconut: kelapa, peat: gambut atau sabut) sering pula disebut coco fiber (serat sabut) atau coco coir (serbuk sabut). Bahan ini terbuat dari kulit aria atau sekam buah kelapa. Umumnya diperoleh dari limbah industri yang menggunakan bahan baku kelapa dalam produk mereka.

Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus sebagai penghubung antar serat. Setiap butir kelapa mengandung 75% serat. Sabut kelapa mengandung senyawa kimia seperti selulosa, lignin, arang, tannin, dan potasium. Rata-rata 1 butir kelapa mampu menghasilkan sabut seberat 0,4 kg dengan kandungan serat sebesar 30%.

Pengolahan sabut kelapa menghasilkan produk-produk primer yaitu (1) Serat panjang (serat), (2) Serat halus atau serat pendek (Bristle), dan (3) Debu atau serbuk sabut. Serat dapat diproses menjadi matras, karpet, geotextile, dan lain-lain, sedangkan debu / serbuk sabut diproses lebih lanjut menjadi kompos, partikel papan untuk mebel, atau cocopeat.

Berbagai Variasi Bentuk Cocopeat

Limbah serbuk sabut kelapa yang berasal dari industri kemudian masuk dalam proses pencucian, pemanasan, penyaringan lalu pemeriksaan teliti sebelum diproses menjadi  cocopeat. Cocopeat yang dihasilkan akan dibagi ke dalam berbagai tingkat butiran dan kepadatan kemudian masuk dalam tahap pengemasan.

Cocopeat umumnya dikemas dalam bentuk kemasan serbuk curah atau dalam kemasan kompres (mampat dan padat) berbentuk balok (briket), lempengan papan, dan lempengan cakram. Penggunaan cocopeat sebagai media tanam biasanya dengan cara menambahkan air untuk menguraikan, mengembangkan, dan menganginkannya.

Cocopeat seberat 1 kg mampu terurai menjadi 15 liter cocopeat basah. Struktur cocopeat yang dikemas dalam bentuk kompres tersebut mampu membuat cocopeat terurai dalam jangka waktu 10 tahun pemakaian. Hal ini sangat menguntungkan karena pemanfaatan cocopeat dapat berlangsung lebih lama.

 

Manfaat Penggunaan Cocopeat

Cocopeat umum digunakan dalam bidang pertanian dan hortikultura serta absorben pada industri. Dalam bidang pertanian dan hortikultura, cocopeat dimanfaatkan sebagai media tanam budidaya termasuk media tanam hidroponik sebagai pengganti media tanah. Sayangnya, kandungan nutrien di dalam cocopeat rendah, sehingga perlu ditambahkan komponen lain sebagai media tanam pengganti tanah. Penambahan kompos atau pupuk organik lain serta sekam akan menjadi alternatif campuran media tanam yang baik. Cocopeat alami mempunyai kadar pH pada kisaran 5,8-6 yang berarti sedikit asam. Namun, pada beberapa tanaman budidaya yang populer, kisaran pH ini merupakan kisaran pH optimal mereka untuk tumbuh dengan baik (kebutuhan pH tanaman umumnya 5,5-6,5).