Harga minyak terpantau naik pada hari ini, Senin (30/5/2022). Penyebab kenaikkan harga minyak masih berkenaan bersama dengan perang Rusia dan Ukraina. Negara-negara barat pro Ukraina masih menjauhi pasokan minyak dari Rusia. Harga minyak style light sweet atau WTI untuk kontrak Juli 2022 tercatat di US$115,97 naik 0,78 prosen dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara itu, harga minyak Brent untuk kontrak Juli 2022 menyentuh angka US$120,12 atau naik 0,58 prosen dibandingkan sebelumnya. Analis minyak dan gas dari Institute for Energy Economics and Financial Analysis, Trey Cowan, mengutarakan tantangan yang dihadapi perusahaan daya di Amerika Serikat (AS) belum pernah berlangsung sebelumnya.
“Perusahaan daya berskala besar sejauh ini terperangkap bersama dengan rencana investasi yang dibuat sebelum harga benar-benar melonjak dan pilih untuk memasang dana tersebut, terutama untuk pembayaran pemegang saham daripada produksi ekstra dengan Flow Meter Digital
Sementara itu, Wakil Presiden di S&P Global, Raoul LeBlanc, menjelaskan investor mendorong perusahaan minyak untuk segera membagi keuntungan. Investor tidak kembali melaksanakan investasi jangka panjang mengingat ketidakpastian keinginan karena dunia mendorong untuk berubah dari bahan bakar fosil. “Pasar risau bahwa keinginan tidak dapat ada, dan aset ini dapat terbengkalai. Jika tidak tersedia nilai jangka panjang didalam harga saham, itu bermakna aku harus membayar dividen yang benar-benar agresif,” kata LeBlanc.
Dengan harga yang diperkirakan dapat selamanya tinggi, LeBlanc menjelaskan perusahaan kemungkinan dapat tingkatkan investasi.
“Perang Ukraina menyoroti bahwa kami masih hidup di dunia bahan bakar fosil. Transisi daya belum sepenuhnya, tetapi diskusi ini udah diseimbangkan kembali untuk memasukkan apa yang kami butuhkan didalam jangka pendek dan menengah,” ujarnya. Di sisi lain, Uni Eropa mengusulkan pelarangan minyak lintas laut dari Rusia sambil menunda pembatasan impor dari pipa utama. Namun, hal tersebut terganjal persetujuan dari Hongaria untuk menggapai kesepakatan dari semua negara Uni Eropa berkenaan paket sanksi pada Moskow untuk menghentikan invasi di Ukraina.
Badan eksekutif Uni Eropa, mengirim proposal yang direvisi kepada pemerintah nasional pada hari Sabtu yang menunjukkan dapat menghemat pengiriman minyak lewat pipa raksasa Druzhba, yang merupakan sumber utama impor minyak mentah Hongaria, menurut orang-orang yang memahami persoalan tersebut. “Negara-negara anggota dapat menghentikan impor minyak mentah seaborne mereka didalam enam bulan dan product minyak sulingan didalam delapan bulan
Proposal itu dapat berikan lebih banyak sementara kepada Hongaria, yang menentang kesepakatan itu, untuk mendapatkan solusi tehnis yang mencukupi keperluan energinya.
Ini termasuk dapat menangani kegelisahan negara-negara lain yang terkurung daratan, termasuk Slovakia dan Republik Ceko. Di bawah draf yang direvisi, Bulgaria dapat beroleh era transisi hingga Juni atau Desember 2024 dan Kroasia mampu beroleh pengecualian untuk impor minyak gas. Komisi termasuk mengusulkan pembatasan ekspor kembali minyak Rusia yang dipasok lewat pipa ke negara-negara anggota lain atau negara ketiga.
Komisi tersebut menghalangi cakupan ketetapan yang dapat mempengaruhi fasilitas yang berkenaan bersama dengan pengiriman minyak ke negara ketiga. Rancangan tersebut sementara ini melarang dukungan dukungan teknis, fasilitas perantara atau pembiayaan atau dukungan keuangan didalam enam bulan sesudah diadopsi. Proposal pada mulanya termasuk memasukkan ‘layanan lain apa pun’ yang dipahami sebagai referensi untuk menyediakan asuransi untuk pengiriman.
Pengecualian minyak pipa dari tindakan – yang pada mulanya diminta Hongaria sebagai syarat untuk menunjang paket tersebut, bersama dengan bersama dengan lebih banyak sementara dan investasi infrastruktur – dapat mengurangi pengaruh sanksi. Rusia mengirimkan lebih kurang 720.000 barel minyak mentah per hari ke kilang-kilang Eropa lewat pipa utamanya ke lokasi itu th. lalu. Itu mengalami penurunan dibandingkan bersama dengan volume lintas laut 1,57 juta barel per hari dari pelabuhan Baltik, Laut Hitam dan Arktik.