Sifat Utsman bin Affan Yang Bisa Dicontoh

Utsman Bin Affan adalah salah satu dari empat sahabat Nabi Muhammad yang juga menjadi khalifah ketiga dalam sejarah peradaban Islam setelah wafatnya Nabi. Dibandingkan dengan tiga khalifah lainnya, Utsman memiliki masa pemerintahan yang paling lama. Secara umum, karakter Utsman bin Affan dikenal sebagai khalifah yang sederhana, dermawan, dan pemalu, meskipun seorang saudagar kaya.

 

Utsman bin Affan adalah sahabat nabi yang menjadi khalifah ketiga setelah Umar bin Khattab. Dia Utsman bin Affan adalah seorang khulafaur Rasyidun yang diangkat menjadi khalifah pada usia 70 tahun. Kisah Utsman bin Affan tidak lepas dari ketika ia menjadi khalifah selama 12 tahun, yaitu pada masa pemerintahan 644 hingga 656 M atau 12 Dzulhijjah 35 H.

 

Kisahnya luar biasa, bahkan para malaikat pun terkejut bertemu dengan Utsman yang begitu berilmu dan taat dalam mengamalkan Islam. Pengalaman adalah guru terbaik, dan kisah Usman bin Affan menunjukkan hal ini.

 

Sebelum dikenal sebagai Utsman, ia dikenal sebagai Abu Amru; Namun, ketika mereka dikaruniai seorang anak dari Ruqayah binti Rasulullah SAW dan anak itu bernama Abdullah, masyarakat Muslim saat itu menyebut Utsman sebagai Abu Abdillah.

 

  1. menjadi perhatian

 

Utsman bin Affan dikenal sebagai sosok yang sangat dermawan, terbukti dari sebuah kisah di mana ia menyumbangkan sebagian dari hartanya sebesar 20.000 dirham untuk membantu menggali mata air untuk kepentingan masyarakat Madinah. Ketika Rasulullah SAW membutuhkan tanah untuk membangun Masjid Nabawi, Utsman langsung menyumbangkan hartanya.

 

  1. keberanian

 

Meski dikenal baik dan pemalu, Utsman bin Affan juga seorang khalifah yang diakui keberaniannya. Selama pemerintahannya, ada pemberontakan reguler, dan Utsman tidak ragu-ragu untuk memerangi pemberontakan ini. Dia bahkan menghadapi pasukan Romawi di Afrika Utara dengan peralatan militer lengkap.

 

  1. Kemudahan Penggunaan

 

Utsman adalah seorang pedagang kaya, namun dia sangat sederhana; disebutkan bahwa di rumahnya, Utsman makan roti dengan cuka atau minyak meskipun dia bisa makan makanan mewah; Sifat ini dicerminkan oleh masyarakat Muslim saat itu.