Teknologi Semakin Berkembang, Literasi Media Sosial Membingungkan

Seiring berjalannya waktu, teknologi makin lama berkembang bersama dengan pesat sampai internet jadi sumber Info bagi masyarakat untuk mencari hal yang dibutuhkan. Sisi positifnya besar, segi negatifnya pun makin lama besar. Kebingungan di dalam literasi tempat sosial sangat membawa dampak masyarakat sukar mempercayai sumber bacaan yang ada. Beredar Hoax atau berita bohong yang merajalela membawa dampak masyarakat enggan begitu saja yakin pada suatu bacaan.

Memasuki Era Industri 4.0 udah sangat wajar menyaksikan berita atau sumber bacaan gampang “digoreng” dan dibesar-besarkan oleh tempat tanpa information yang mengetahui apakah itu fakta atau cuma opini belaka yang dibikin seakan jadi fakta. Salah satu tempat yang jadi sarang Hoax adalah Instagram.

Tidak sedikit berita yang diedarkan melalui platform Instagram, lebih-lebih berita berkenaan kepentingan negara pun banyak yang dibikin jadi hoax. Di Indonesia sendiri masyarakat lebih dominan yang enggan menelusuri atau mengupas lebih di dalam ulang berkenaan berita yang dibaca sehingga efek menerima berita Hoax sangat besar.

Pengguna Media Sosial Instagram mempunyai kebebasan di dalam beropini dan berekspresi tapi sangat disayangkan banyak sekali oknum bersama dengan faedah sosial tempat seperti itu bersama dengan mudahnya membodohi dan membawa dampak perpecahan cuma dikarenakan berita Hoax yang mereka edarkan bersama dengan timbal balik untuk mereka yakni ketenaran ataupun hal yang membawa dampak akun berikut naik daun.

Berita bohong atau hoax di tempat sosial membawa dampak resah masyarakat tak terkecuali orang nomer satu di negeri ini banyaknya agency tiktok . Dalam rapat terbatas bersama dengan topik Antisipasi Perkembangan Medsos di Kantor Presiden lebih dari satu th. lalu, Jokowi menghendaki semua pihak berperang melawan penyebaran berita hoax. Presiden juga menghendaki terdapatnya gerakan yang masif untuk lakukan literasi, edukasi, dan keadaban masyarakat ketika bermedia sosial.

Munculnya tempat sosial ini muncul mempunyai wajah ganda yakni dampak positif dan negatif. Satu segi tempat sosial ini sanggup bersama dengan gampang memperat hubungan rekan satu mirip lain, keluarga lebih-lebih sampai urusan usaha sekalipun. Pada segi lainnya, tempat sosial ini mempunyai wajah yang cukup tidak baik dan seringkali memberi tambahan masalah seperti ujaran kebencian, berita bohong, sampai pada perpecahan lebih dari satu kelompok.

Pendidikan literasi tempat sangat dibutuhkan bagi bangsa Indonesia sehingga tidak ada ulang berita bohong yang dikonsumsi oleh masyarakat. Fakta dilapangan yakni masyarakat Indonesia tetap banyak yang enggan di dalam memfilterisasi sumber literasi yang ada seperti yang udah disebutkan diatas. Amerika, Inggris dan Kanada udah lakukan dan menerapkan Pendidikan Literasi Media Sosial yang cukup efisien dan patut diimplementasikan pada bangsa kita

Pendidikan literasi tempat yang udah diaplikasikan di negara-negara lain melalui intervensi kurikulum membawa dampak pemahaman pada tempat pun berkembang sehingga menghidupkan pemikiran gawat pada kehidupan sosial dan dialog antar bangsa di dalam masyarakat yang beragam.

 

Belum terlambat bagi Indonesia menerapkan Pendidikan Literasi Media seperti yang ditunaikan oleh lebih dari satu negara maju lainnya. Kondisi yang udah memburuk dikarenakan ketergantungan masyarakat pada teknologi khususnya pada tempat sosial juga cukup tinggi, Situasi ini udah cukup mendesak, ketergantungan yang makin lama tinggi ini sanggup membawa dampak masyarakat terjerumus lebih di dalam pada krisis literasi tempat dikarenakan minimnya kesadaran untuk memvalidasi information yang ada.

Pemberdayaan Masyarakat melalui Pendidikan Literasi Media sanggup mengurangi perilaku bermedia yang tidak cukup sehat. Hati-hati, selamanya berpikir gawat dan jangan gampang mempercayai suatu sumber bacaan. Mari perbaiki perilaku bermedia bersama dengan sebaik mungkin, mari bijak di dalam pemakaian Media Sosial sehingga terhindar dari dampak negatif.